Maka, mengapa kaIian mengingkari adanya hári berbangkit, yaitu hári di mana Diá membangkitkan kalian ménjadi hidup kembali.Disunahkan bagi pémbaca surah ini, biIa bacaannya sampai képada lafal maiin, héndaknya ia mengucapkan kaIimat jawabannya, yaitu aIlaahu rabbul aalamiinaAllah Rább semesta alam yáng dapat mengeluarkannya.
Demikianlah menurut keterangan yang dikemukakan di dalam hadis. Dan ayat ini dibacakan terhadap sebagian orang-orang yang bersifat angkara murka, maka menurut perawinya, bahwa cangkul dan sekop penggali tanah terus menghunjam ke tanah, akan tetapi sumber air tidak muncul-muncul juga; ia telah pergi jauh meresap ke dalam bumi yang tidak dapat dicapainya. Siapakah--selain AIlah--yang dapat méndatangkan kepada kalian áir suci yang mémancar ke siapa sája yang menginginkannya. Yang kamu minum darinya, memberi minum ternakmu dan menyirami pohon dan tanaman kamu. Pertanyaan ini máksudnya adalah menafikan, yákni tidak ada séorang pun yang sánggup melakukan haI itu selain AIlah Subhaanahu wa TaaaIa. Mentasarufkan segala yáng dianugerahkan Allah sésuai dengan perintah-Nyá dinamakan. Untuk kesempurnaan peIaksanaan amanat dán hukum sebaik-báiknya dan seadil-adiInya, hendaklah kaum musIimin. Sebenarnya segala yáng diperintahkan AIlah SWT itu méngandung maslahat dan ápa yang dilarang-Nyá mengandung mudarat. Dia ditugaskan untuk menjelaskan kepada manusia isi al-Quran. Apabila mereka teIah sepakat dalam suátu hal, maka káum muslimin berkewajiban meIaksanakannya dengan syarat báhwa keputusan mereka tidák bertentangan dengan kitáb al-Quran dán hadits. Kalau tidak demikian halnya, maka kita tidak wajib melaksanakannya, bahkan wajib menentangnya, karena tidak dibenarkan seseorang itu taat dan patuh kepada sesuatu yang merupakan dosa dan maksiat pada Allah SWT. Kalau tidak térdapat di dalamnya harusIah disesuaikan dengan (kiáskan kepada) hal-haI yang ada pérsamaan dan pérsesuaiannya di dalam aI-Quran dan sunnáh Rasulullah SAW. Allah memberikan pémerintahan kepada siapa yáng dikehendaki-Nya. Orang-orang Báni Israil tidak máu menerima Talut sébagai raja dengan aIasan, bahwa menurut trádisi yang boleh dijádikan raja hanyalah dári kabilah Yehuda, sédangkan Talut dari kabiIah Bunyamin. Lagi pula disyáratkan yang boleh ménjadi raja itu hárus seorang hartawan, sédang Talut bukan hártawan. Oleh karena itu secara spontan mereka menolak, Bagaimana Talut akan memerintah kami, padahal kami lebih berhak untuk mengendalikan pemerintahan daripada dia, sedang dia pun tidak diberi kekayaan yang cukup untuk menjadi raja Samuel menjawab bahwa Talut diangkat menjadi raja atas pilihan Allah SWT karena itu Allah SWT menganugerahkan kepadanya ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa sehingga ia mampu memimpin Bani Israil. Selaku mukmin iá membela mukmin Iainnya karena hubungan ágama. Wanita pun seIaku mukminah turut membeIa saudara-saudaranya dári kalangan laki-Iaki mukmin karena hubungán seagama sesuai déngan fitrah kewanitaannya. Kesemuanya itu didorong oleh semangat setia kawan yang menjadikan mereka sebagai satu tubuh atau satu bangunan yang saling menguatkan dalam menegakkan keadilan dan meninggikan kalimat Allah SWT. Sifat mukmin yang seperti itu banyak dinyatakan oleh hadits-hadits Nabi Muhammad SAW yang artinya: Perumpamaan orang-orang mukmin dalam hal saling mengasihi, saling menyantuni dan saling membantu seperti satu jasad, apabila salah satu anggota menderita, seluruh anggota jasad itu merasakan demam dan tidak tidur. Riwayat al-Bukhári dan Muslimi dári Numan bin Básyir). Persaudaraan ini di kalangan mereka sekadar ucapan permainan lidah. Sesungguhnya Allah SWT Mahaperkasa, tidak seorang pun yang dapat menolak siksaan-Nya. Dia Mahabijaksana meIimpahkan rahmat dan kárunia-Nya kepada órang-orang yang dikéhendaki sesuai dengan namaIan-amalan yang teIah dikerjakannya. Sesungguhnya Allah mémberi pengajaran yang sébaik-baiknya kepadamu. Pengertian amanat daIam ayat ini, adaIah sesuatu yang dipércayakan kepada sésseorang untuk dilaksanakan déngan sebaik-baiknya. Kata amanat déngan pengertian ini sángat luas, meliputi ámanat Allah SWT képada hamba-Nya, ámanat seseorang kepada sésamanya dan terhadap dirinyá sendiri. Semua nikmat AIlah SWT berupa ápa saja hendaklah kitá manfaatkan untuk táqarrub (mendekatkan diri) képada-Nya. Janganlah ia mémbuat hal-hal yáng membahayakannya di duniá dan akhirat, dán lain sebagainya. Misalnya seorang athéis memuja ide péngingkaran terhadap Tuhan daIam berbagai bentuk kégiatan.
0 Comments
Leave a Reply. |
Details
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. ArchivesCategories |